Merenda Kembali Indonesia kita
- Budi Satria
- Apr 20, 2019
- 2 min read

Entah ritual atau agenda rutin tiap 5 tahunan selalu terjadi di Indonesia, kecemasan akan perpecahan anak bangsa selalu hadir diantara anak bangsa ini.
Berbeda pilihan menjadi dasar dari kecemasan tersebut, anak bangsa menjadi ter-polarisasi baik sadar maupun tidak sadar berbanding lurus dengan euforia anak bangsa menyongsong dan merayakan pesta demokrasi bangsa ini.
Sengaja aku menulis ini , bagiku euforia demokrasi ini bagaikan buih-buih di lautan yang akan hilang, lalu kenapa harus cemas?
Romo Budi Purnomo melontarkan "Bukan politik yang mempersatukan, tetapi budaya, adat dan perbedaan keyakinan yang mempersatukan anak bangsa Indonesia"
Lalu kenapa kecemasan ini menjadi seakan-akan menjadi ketakutan yang luar biasa bangsa ini?
Tidak dapat dipungkiri setiap orang bisa menjadi jurnalis hanya berbekal gadget ditangan, membidik melalui foto dan memposting di akun dengan caption yang sesuai keinginannya kelar sudah, entah itu berita kebenaran ataupun kebohongan tidak ada satupun yang tau.
Era digital mampu menjadi sarana bagi siapapun di negera ini untuk berbuat apapun.
Bung Karno pernah melontarkan kalimat ini, "Menjadi Indonesia itu maknanya apa?"
Dan akupun mencoba menjawab:
Menjadi Indonesia maknanya adalah
1. Berkarya dan terus berkarya
2. Senantiasa bangga dan terus merawat dengan kebhinekaan bangsa ini
3. Menjaga dan bangga menjadi bagian NKRI.
Hanya satu negera yang menjadi negaraku. Negara itu tumbuh karena satu perbuatan. Dan itu perbuatanku ......Bung Hatta
Pernah ada percakapan kecil dengan seorang kawan, dia merasa bangga dengan adanya seorang turis memakai batik buatan Pekalongan yang memang sangat elok di pandang dan berswa-foto pemandangan alam pegunungan Merapi, seketika aku berkata "Yang bangga seharusnya turis itu bukan kamu, kenapa? karena dia sudah mempunyai kesempatan datang dan menggunakan batik di Indonesia! dia bangga mengunjungi negeri yang elok dengan beraneka ragam kebudayaan dan alamnya yang indah".
Kenapa aku bisa berkata seperti itu?
Saat mempunyai kesempatan berkunjung ke negara lain kita selalu bangga, terbukti dengan swa foto yang selalu kita post di akun media sosial kita di sertai caption yang penuh kebanggaan bisa berkunjung disana.
"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang paling ramah dan mempunyai kebudayaan yang paling ragam di planet bumi ini" ujar Jaya Suprana.
Ya , dan tak dapat di pungkiri bahwa bangsa ini mempunyai keunikan tersendiri sejak awal berdiri. Pendiri bangsa ini telah berdarah-darah menyatukan keanekaragaman bangsa ini menjadi negara kesatuan yang berasaskan Pancasila.
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. (wikipedia)
Itulah kenapa aku menulis bahwa hinggar bingar euforia pesta demokrasi dan menjadi ter polarisasi anak bangsa ini bagiku layaknya buih dilautan.
Aku yakin anak bangsa ini akan berpikir dan merenung seribu kali untuk menyakiti bangsa ini dengan mementingkan kepentingan pribadi, golongan maupun kelompok yang menjadi pilihannya.
Dan diakhir tulisan ini aku mencoba menitipkan sebuah pesan ...."Mari kita merenda kembali Indonesia Kita"
Yuuuk nikmati karya skinnyindonesian24 ini
Terlalu indah Indonesia untuk kita sakiti!
Salam satu bangsa ....Indonesia!
コメント